PADANG, Rakyat45.com – Sudah hampir kurang lebih satu bulan kasus yang di duga pembunuhan berencana di wikayah hukum poksek kuranji dan polresta padang. Belum juga menemui titik terang, di mana hasil otopsi korban, dan di duga pihak penegak hukum tidak transparasan untuk menunjukkan kepada publik, serta belum mengelar perkara. Anehkan..??!! Tutur penasehat hukum korban Martinus Zebua kepada awak media yang meminta tanggapannya melalui telepon selulernya.
Martinus dengan tegas mengencam hal ini, dengan telah menyurati secara resmi Kapolri, Kompolnas dan Kemenkum ham RI dan Polda Sumatera Barat. Untuk melaporkan kasus ini, agar di sikapi dengan serius dan menindaklanjuti kasus ini, serta mempertanyakan kenapa…kasua ini Adem adem saja. Dan menduga pihak polsek kuranji dan polresta padang se olah – olah kami seperti bola yang di oper kian kemari, tanpa kejelasan yang pasti.Geramnya
Martinus Zebua juga mengharapkan kepada Bapak Kapolri, Kompolnas RI dan Komnas Ham agar memanggil jajaran Penegak hukum yang menangani kasus ini, agar memberikan pertanggung jawaban karena kasus ini sangat fatal di mata hukum,”tandasnya.
Martinus juga yakin pimpinan institusi polri dan kompolnas serta Komnas Ham akan menyikapi serta menindaklanjuti surat yang telah kita layangkan kepada mereka,”Harapnya.
Wakil ketua DPD LSM Gemantara raya provinsi sumatera barat bapak Teos Natal Halawa, kepada awak media menuturkan bahwa sesuai surat undangan dari pihak polsek kuranji tertanggal 19 Juni 2020 yang mengundangkan pihak penerima kuasa ( DPD LSM Gemantara raya Sumatera Barat), untuk memberitahukan hasil penyelidikan pihak penyidik reskrim polsek kuranji selama kurang lebih,”tuturnya.
Namun Dirinya sangat kecewa dengan hasil penyelidikan pihak polsek kuranji kenapa…?! (Menirukan Nara sumber ) di mana pihak penyidik menyatakan bahwa belum menemukan tindak pidana pembunuhan terhadap korban ( Alhum Kristin Vili mendrofa) sehingga kita mengecam hal ini, sehingga timbul pertayaan dalam batin kita ada apa dengan kepolsian polsek kuranji dan Polresta padang sampai sampai kasus ini tidak ungkap secara benderang ke publik serta hasil otopsi dari Alhum seilah olah di tutup tutupi, dimana sesuai petunjuk dari kasat reskrim polresta padang kemarin sudah kita ikuti di mana pihak pengacara sudah menyurati secara resmi untuk meminta tembusan hasil otopsi korban Martinus yang di duga korban pembunuhan berencana,”kesalnya.
Teos Natal Halawa menduga kasus ini ada rasa takut dari pihak polsek kuranji dan polresta padang untuk transparan menyampaikan ke publik akan hasil Otopsi korban sehingga membuat seribu Alasan,”utupnya dengan Nada kesal.
Sumber : Gementara raya.com