Sukabumi, Rakyat45.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengatakan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut semakin meluas. Awalnya sembilan titik dan pada hari ini sudah menjadi 18 titik.
“Dari hasil pendataan petugas di lapangan jumlah lokasi yang terdampak bencana tersebar di 18 titik,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Jumat (7/3/2025).
Menurut Novian, untuk bencana banjir terjadi di 14 titik. Kemudian Tembok Penahan Tanah (TPT) ambruk ada di tiga titik, dan longsor satu titik. “Tidak ada korban jiwa pada bencana yang melanda Kamis (6/3/2025) malam hingga Jumat (7/3/2025) dini hari tadi,” kata Novan.
Menurut data sementara, jumlah warga yang terdampak bencana sebanyak 91 jiwa. Kemungkinan jumlah ini masih akan terus bertambah karena petugas penanggulangan bencana masih melakukan asesmen di lokasi bencana.
Sedangkan pemicu terjadinya banjir di Kota Sukabumi yang melanda 14 titik antara lain akibat terjadinya pendangkalan sungai oleh banyaknya sampah yang menumpuk, penyempitan aliran sungai, tersendatnya drainase oleh sampah, dan lainnya.
Novian juga mengatakan, untuk bantuan darurat, sudah didistribusikan ke para penyintas bencana. Petugas di lapangan tidak hanya menangani warga yang terdampak bencana, tetapi melakukan normalisasi air sungai. “Banjir paling parah melanda Kampung Santiong, RT 04 dan 05, RW 07, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu,” katanya.
BPBD mengimbau warga untuk selalu waspada, karena potensi terjadinya banjir masih tinggi, karena sesuai prakiraan cuaca dari BMKG wilayah Kota Sukabumi masih berpotensi turun hujan dengan intensitas tinggi pada siang hingga malam hari.