Korea Selatan Soroti Strategi Prancis dalam Kerjasama Militer dengan Indonesia

Rakyat45.com – Hubungan militer antara Indonesia dan Prancis semakin menjadi sorotan, dengan Korea Selatan (Korsel) mengamati strategi Prancis dalam memperluas kerjasama militer di kawasan. Sorotan ini muncul setelah Indonesia menyelesaikan pembelian kapal selam Scorpene pada 3 April 2024 lalu, menandai langkah penting dalam hubungan kedua negara.

Transaksi senjata antara Indonesia dan Prancis telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu contoh nyata adalah pembelian 42 unit jet tempur Rafale oleh Indonesia dari Prancis. Bahkan, Indonesia telah melunasi kontrak pembelian tersebut yang dicicil selama 3 tahap, menempatkannya sebagai pelanggan resmi jet tempur Rafale dari Dassault Aviation.

Pentingnya Indonesia sebagai pasar bagi Prancis semakin terlihat setelah Prancis kehilangan kontrak kapal selamnya dengan Australia. Korea Selatan mencatat bahwa Prancis telah memperluas upayanya di pasar Asia Tenggara, dengan Indonesia menjadi fokus utama. Indonesia dipandang sebagai contoh yang representatif dalam kerjasama militer dengan Prancis.

Dalam analisis Korsel KKMD.tistory.com, strategi Prancis dalam kerjasama militer dengan Indonesia dibandingkan dengan hubungan militer antara Prancis dan India. India, yang saat ini merupakan negara dengan militer terkuat ke-4 di dunia, juga telah memilih Rafale sebagai salah satu komponen utama dalam membangun kekuatan militer udara dan lautnya.

Korea Selatan menggarisbawahi bahwa Prancis tidak hanya memperkuat kerjasama militer dengan India, tetapi juga dengan Indonesia, mengindikasikan pentingnya kedua negara dalam strategi Prancis di kawasan Indo-Pasifik.

Prancis dan Indonesia telah menandatangani perjanjian strategis pada Januari 2021 untuk meningkatkan kerjasama militer mereka. Langkah konkret telah diambil dengan penandatanganan kontrak pembelian 42 unit Rafale dan pembuatan kapal selam Scorpene di Indonesia dengan lisensi dari Prancis. Rumor juga menyebut kemungkinan pembelian korvet Godwin dari Naval Group.

Dengan kebijakan pihak ketiga yang dipegang teguh oleh Prancis, negara ini menjadi mitra yang diinginkan bagi negara-negara seperti Indonesia yang tidak ingin bersekutu dengan negara-negara besar. Industri Prancis, khususnya industri pertahanan, melihat potensi pasar yang besar di kawasan Indo-Pasifik melalui proyek strategis nasional antara tahun 2020-2024.

Melalui langkah-langkah ini, kerjasama militer antara Prancis dan Indonesia semakin menguat, mengindikasikan pentingnya kedua negara dalam geopolitik kawasan yang semakin kompleks.