Petang Megang, Tradisi Turun Temurun Sambut Ramadhan di Pekanbaru

Pekanbaru, Rakyat45.com – Tradisi Petang Megang di Pekanbaru kembali digelar, menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Tapi tahun ini digelar sederhana, tidak ada arak-arakan, dan tak ada balimau di tepian Siak.

Petang ini, Jumat (28/2/2025) tradisi ini kembali digelar di sekitar Masjid Raya Pekanbaru, Senapelan. Prosesi dimulai dengan ziarah ke makam Marhum Pekan, pendiri Pekanbaru. Doa-doa dipanjatkan, mengenang jasa Marhum Pekan, pendiri Kota Pekanbaru.

Lokasi Makam Marhum Pekan berada di sisi Masjid Senapelan, menyimpan kisah perjuangan. Para peziarah, terinspirasi nilai-nilai keagamaan yang mulia.

Setelah ziarah, balimau secara simbolis digelar. Air kembang tujuh rupa, menyucikan diri dari segala dosa, memulai Ramadhan dengan hati suci.

Anak-anak yatim, turut serta dalam balimau simbolis. Senyum riang, doa-doa tulus, menginspirasi semua yang hadir. Balimau, bukan sekadar mandi, tapi simbol penyucian diri. Membersihkan hati, menyambut Ramadan dengan jiwa bersih.

Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, dalam acara ini menjelaskan, petang balimau adalah tradisi masyarakat Melayu Riau, simbol penyucian diri, lahir dan batin.

“Tradisi ini warisan leluhur, persiapan diri, fisik dan spiritual, sebelum beribadah puasa,” kata Zulhelmi Arifin.

Dijelaskannya, Petang Megang tradisi tahunan Pemkot Pekanbaru. Wujud nyata melestarikan budaya lokal. “Tradisi ini harus kita dukung, agar tak lekang terkena panas, tak luntur terkena hujan, sebagai kearifan lokal,” kata Zulhelmi Arifin.