Bireuen, Rakyat45.com – Seorang kepala Desa Meunasah Reudeup di sebuah Kecamatan Pandrah, Kabupaten Bireuen, secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kades. Keputusan ini juga, di ambil. Jumat, (10/1/2025), untuk menjaga kemaslahatan masyarakat desa dan meredam dinamika yang terjadi.
Surat pengunduran diri Rahmat ditandatangani langsung di hadapan ratusan warga desa, Camat, dan Forkopimcam Pandrah. Langkah ini diambil setelah selama hampir lima tahun menjabat, Rahmat menghadapi berbagai desakan masyarakat yang menginginkan dirinya mundur, meskipun alasan di balik desakan tersebut kerap tidak jelas.
“Saya selalu berusaha menjalankan tugas dengan transparan dan tidak pernah mengambil keputusan tanpa musyawarah. Namun, demi keharmonisan masyarakat, saya memilih mundur,” ujar Rahmat saat diwawancarai Sabtu (11/1/2025).
Rahmat menegaskan bahwa pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) selama kepemimpinannya dilakukan secara terbuka dan akuntabel. Sejumlah capaian yang berhasil diraih, antara lain:
1. Penyaluran BLT kepada masyarakat secara bertahap sejak 2020, dengan penerima manfaat yang terus dievaluasi.
2. Pembangunan kantor desa pada 2020 dan saluran irigasi pada 2023 melalui aspirasi H. Ruslan Daud (HRD).
3. Pengerjaan jalan usaha tani pada 2023, serta
pengaspalan hotmix melalui dukungan anggota DPR RI, Samsul Bahri (Tiyong).
4. Pemasangan jaringan PDAM senilai Rp 1,5 miliar dan pembangunan septic tank senilai Rp 250 juta yang kini telah selesai dikerjakan.
Rahmat mengakui keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama, terutama pada tahun 2024, ketika prioritas anggaran difokuskan untuk penyaluran BLT. Sementara itu, penyempurnaan fasilitas Meunasah desa terkendala oleh regulasi pemerintah yang melarang penganggaran sejak 2020.
Rahmat Saputra juga menanggapi tudingan terkait kegiatan fiktif dalam pengelolaan dana desa. “Jika ada dugaan seperti itu, masyarakat harus membuktikannya. Saya siap mengikuti proses audit sesuai jadwal Inspektorat,” tegasnya.
Ia berharap ke depan, desa Meunasah Reudeup dapat terus berkembang di bawah kepemimpinan baru yang lebih efektif dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
“Kita telah berusaha maksimal, termasuk koordinasi dengan DPRK, DPRA, dan DPR RI, demi kemajuan desa. Semoga penerus saya dapat melanjutkan perjuangan ini,” tutupnya.**(Hendra).