PEKANBARU, RAKYAT45.com – Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, menjadikan rumah susun sewa (Rusunawa) Rejosari sebagai tempat mengisolasi para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dipulangkan dari Malaysia.
Kepala Dinas Perhubungan Pekanbaru mengatakan, Pemko Pekanbaru, sudah menyiapkan 180 kamar isolasi di Rusunawa tersebut.
”Hari ini kita dapat info ada lima orang sudah di Dumai, dan akan dijemput sehingga pukul 23.00 tiba di Pekanbaru,” kata Yuliarso, Senin (30/3), seperti dikutip dari Republika.co.id.
Dijelaskan Yuliarso, atas instruksi Wali Kota Pekanbaru Firdaus, dua tower (menara), tower 3 dan 4, di Rusunawa Rejosari, di Jalan Karya Bakti, Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya, disiapkan sebagai tempat karantina.
Sementara warga yang selama ini tinggal di dua menara tersebut, dipindahkan ke menara lain dan juga ada yang pindah karena ketakutan.
”Kita pindahkan warga ke tower di depan. Ada 180 kamar kosong untuk saudara kita TKI yang merupakan warga kita berdasarkan KTP Pekanbaru,” ujarnya.
TKI asal Pekanbaru tersebut, lanjut Yuliarso, berstatus orang dalam pemantauan (ODP) karena datang dari Malaysia yang merupakan negara pandemi Covid-19. Mereka akan diisolasi selama 14 hari di Rusunawa Rejosari sesuai protokol kesehatan.
”Mereka akan mendapatkan makan, minum dan kebutuhan lainnya,” ujar Yuliarso.
Ada Penolakan
Yuliarso mengakui pada Senin siang ada penolakan dari warga setempat terhadap rencana Rusunawa dijadikan tempat karantina TKI. Menurut dia, Pemko Pekanbaru akan terus menyosialisasikan pentingnya isolasi bagi masyarakat karena penularan virus corona jenis baru sangat cepat.
”Saya kira tinggal nanti kita berikan pengertian. Ini (TKI) kan saudara kita juga. Masyarakat juga harus cerdas dalam artian memahami perkembangam virus Covid-19 ini,” katanya.
Pemko Pekanbaru sudah menetapkan status tanggap darurat Covid-19. Sejauh ini, sudah ada dua warganya yang positif terinfeksi virus mematikan itu meski sudah ada yang dinyatakan sembuh dan boleh pulang. Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Pekanbaru, hingga Senin (30/3) sore terdapat 440 ODP dan 47 pasien dalam pengawasan (PDP).
Sumber: goriau.com