Pekanbaru, Rakyat45.com – Sebuah penelitian menemukan luteolin, senyawa dalam sayur brokoli, wortel dan bawang ternyata dapat menekan proses pertumbuhan uban pada tikus. Senyawa ini direkomendasikan menjadi kandidat kuat untuk penelitian anti-penuaan lebih lanjut.
Penelitian yang dipublikasikan pada bulan Desember 2024 di jurnal Antioxidants ini menarik karena luteolin sangat umum ada pada makanan manusia. “Luteolin adalah polifenol, senyawa tanaman yang mungkin memiliki manfaat kesehatan,” kata profesor kedokteran di University of Colorado Anschutz Medical Campus dan pendiri Pathways Bioscience Joe McCord.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa luteolin dapat membantu mencegah peradangan, mengatur penuaan kulit, dan menghentikan degenerasi makula terkait usia. Karena itu peneliti dibalik studi Antioxidants ini menguji apakah memiliki efek sama pada rambut beruban di hewan tikus.
Penampilan mereka yang lebih muda tampaknya terkait dengan pengaruh positif luteolin pada protein yang disebut endotelin. Protein-protein ini membantu menjaga melanosit, sel yang mengandung pigmentasi rambut, jadi semakin banyak melanosit berarti semakin banyak warna (dan lebih sedikit uban) pada rambut.
Penelitian lain menunjukkan adanya kesamaan dalam cara tumbuhnya uban pada tikus dan manusia. Secara khusus, tampaknya uban pada kedua belah pihak ada hubungannya dengan disfungsi endotel dalam melanosit.
“Meskipun penelitian menunjukkan bahwa luteolin dapat memengaruhi jalur pigmentasi, folikel rambut manusia berfungsi secara berbeda,” kata Kristina Collins, MD, seorang dokter kulit.
Tetapi faktor genetik juga kemungkinan besar berperan paling besar dalam menentukan kapan atau seberapa parah rambut seseorang berubah menjadi uban. Sementara stres oksidatif, kekurangan nutrisi, dan stres kronis telah dikaitkan dengan munculnya uban prematur.
Hal ini dapat mendukung gagasan bahwa berfokus pada apa yang dimakan dan gaya hidup termasuk meningkatkan asupan luteolin mungkin dapat mencegah munculnya uban.