Bengkalis, Rakyat45.com – Terkait penyebrangan sistem ganjil genap dan booking tiket penyebrangan pelabuhan Roro Bengkalis Air Putih tidak ada keterbukaan kepada pengguna roda 4 hingga terjadi pembatalan keberangkatan penyebrangan, mengakibatkan masyarakat terdampak hingga 3 (tiga) hari di pelabuhan Air Putih Bengkalis. Jum’at 4 April 2025
Kebijakan yang dibuat oleh pejabat seharusnya dapat mengayomi, memberikan kepastian, dan keadilan buat masyarakat. Namun tidak dengan kebijakan yang dibuat oleh Kadishub Bengkalis mengenai skema pemberlakuan tiket penyeberangan Roro.
Suriyadi, salah satu perwakilan masyarakat yang terdampak akibat kebijakan tersebut mengungkapkan,” kami sangat kecewa dengan kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkalis, menurut kami kinerjanya sangat buruk. Kami sudah 3 hari mengantri bahkan mungkin ada yang lebih, hingga saat ini belum juga di berangkatkan.
Yang makin tak masuk akal, lanjut Suriyadi, kami sudah mengantri untuk pemberangkatan tetapi kami ditelantarkan begitu saja. Petugas Dishub berinisial S ketika kami konfirmasi bahkan tidak memberikan tanggapan sama sekali perihal siapa yang bertanggungjawab atas pembatalan sepihak tersebut, ucap Suriyadi bersama pengemudi yang lain.
“Bahkan, mereka semua kabur meninggalkan pelabuhan sehingga kami ditelantarkan begitu saja tanpa kejelasan dan pertanggungjawaban dari pihak Dishub,” kesal Suriyadi.
Kami sangat menyayangkan atas sikap tak bertanggung jawab ini, puluhan mobil kami ditelantarkan, bahkan menurut kami tindakan mereka sangat tidak manusiawi.
“Ini sudah melanggar Undang-Undang Pelayaran, Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Tugas Pelayanan selaku Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya,” tutur pria yang akrab disapa Surya tersebut.
Padahal kami punya tiket, sudah terjadwal berangkat pukul 19.00 – 20.00, 21.00 – 22.00 namun kami ditelantarkan begitu saja di pelabuhan Roro tanpa pertanggungjawaban, kesalnya.
Kami punya hak, kami pun membayar. Sudah 3 hari kami mengantri, bukan sedikit kerugian yang kami tanggung. Selaku masyarakat kami menginginkan pelayanan yang baik, diperlakukan dengan baik bukan untuk ditelantarkan seperti ini. Kami sangat kecewa terhadap pelayanan yang diberikan, kesalnya lagi
“Kami menuntut Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis agar segera mengambil tindakan tegas, atas permasalahan ini, bila perlu copot jabatan Kadis Perhubungan Bengkalis,” pintanya.
Kami berharap, jangan sampai permasalahan seperti ini terus terulang. Dimana dalam hal ini, Kepala Dinas Perhubungan adalah pihak yang bertanggungjawab, maka sudah selayaknya kinerja pejabat yang buruk dan dinilai tidak becus tersebut dengan sesegera mungkin diganti. Jika tidak, kinerja Pemerintah Bengkalis akan dinilai buruk oleh Masyarakat Bengkalis serta Masyarakat Umum yang melakukan kunjungan ke pulau ini,” cetus Suriyadi juga selaku pengacara atau Advokat ini.
Juga disampaikan oleh Mujabeng, Padahal Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Bengkalis Muhammad Adi Pranoto mengatakan kepada pengemudi roda 4 tanggal 4 April yang sudah mendapatkan tiket semua mobil nyebrang, tapi sampai saat ini jam 1.00 malam kami masih terlantar dan merasa di bohongi oleh pihak Dinas Perhubungan.
Padahal lanjut Mujabeng, “Tadi Kepala Dinas mengatakan, malam ini tanggal 4 mobil nyebrang semua ada sekitar 64 mobil dan penambahan 20, di jamin nyebrang semua, bahkan kami di jamin oleh kepala dinas malam ini juga di berangkatkan. Tapi ternyata setelah keberangkatan Fery kami ditinggalkan dan katanya itu Ferry terakhir, bahkan pihak dinas di lapangan juga menghilang seolah lari dari tanggung jawabnya,” ungkap Mujabeng kepada media ini dengan kesal.
Awak media ini juga menghubungi Muhammad Adi Pranoto selaku Kadis Perhubungan Bengkalis, terkait pembatalan tiket penyebrangan, ia menjelaskan bahwasanya ada sisa 15 unit kendaraan roda empat yang belum bisa di berangkatkan malam tadi (04/4) karena salah satu armada mengalami kerusakan di luar jalur lintasan (overheat)
“Iya kami memang menjanjikan malam tadi yang sudah mempunyai tiket di berangkatkan semua, tapi ada kendala kerusakan pada salah satu armada penyebrangan, dan tetap kita usahakan sebagian bisa nyebrang,” ucap Kadishub melalui telepon selulernya
Adi juga mengatakan, bahwasanya 15 unit mobil yang tidak jadi berangkat malam tadi, sudah kita berangkatkan sekitar jam 7 pagi tadi, dan mereka membeli tiket secara offline, terangnya, Sabtu 5 April 2025
“Dalam hal ini kami tetap memprioritaskan tiket boking sehingga bisa mengurangi antrian di pelabuhan dan pembelian tiket offline juga tetap kita layani,” ungkapnya. **